Jumat, 01 November 2013

RESUME ETIKA DALAM DUNIA BISNIS

Intinya etika ini sangat penting untuk kehidupan bersosialisasi, aplagi untuk hubungan bisnis etika sangat dibutuhkan untuk menghadapi para klien yang berbeda watak serta sifat. Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karyawannya. Selain itu, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan. Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata cara undang-undang. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan., Norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis
Kedua, menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.
Dalam upaya untuk menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial
3. Mempertahankan jati diri
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

Kelompok 8
Nama kelompok :
·         Godlif Saputro 23210029
·         Muhammad Ali Rafsanjani 24210630
·         Novianto Pratama 25210020
·         Riko Hanjaya 25210958
·         Sicilia Indriyani 29210429
·         Yandra Pratama 28210590

Jumat, 04 Oktober 2013

ETIKA DALAM DUNIA BISNIS

1.      Pengertian Etika Bisnis
Etika diartikan sebagai penyelidikan terhadap alam dan ranah moralitas dimana istilah moralitas dimaksudkan untuk merujuk pada ‘penghakiman’ akan standar dan aturan tata laku moral. Etika juga bisa disebut sebagai studi filosofi perilaku manusia dengan penekanan pada penentuan apa yang dianggap salah dan benar.
Dari definisi itu kita bisa mengembangkan sebuah konsep etika bisnis. Tentu sebagian kita akan setuju bila standar etika yang tinggi membutuhkan individu yang punya prinsip moral yang kokoh dalam melaksanakannya. Namun, beberapa aspek khusus harus dipertimbangkan saat menerapkan prinsip etika ke dalam bisnis.
Pertama, untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan keuntungan. Jika keuntungan dicapai melalui perbuatan yang kurang terpuji, keberlangsungan perusahaan bisa terancam. Banyak perusahaan terkenal telah mencoreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan kebohongan.  Kedua, sebuah bisnis harus dapat menciptakan keseimbangan antara ambisi untuk mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat sekitarnya. Memelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi atau bahkan ‘barter’. Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis dalam menjalankan good business dan tidak melakukan ‘monkey business’ atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh karenanya membawa serta tanggung jawab etis bagi pelakunya.
Berbisnis dengan etika adalah menerapkan aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral. Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi. Dengan kata lain, etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak.
Pelanggaran etika dapat terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
      Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karyawannya. Selain itu, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan. Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata cara undang-undang. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan., Norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.
Kedua, menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.

   Perkembangan dalam etika bisnis
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1.      Situasi Dahulu
      Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.      Masa Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility


        Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
        Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
     Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Dalam upaya untuk menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu :
1. Pengendalian diri
 Pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun..
2. Pengembangan tanggung jawab sosial.
Pelaku bisnis ini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" saja, dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan melalu cara yang lebih kompleks lagi. Jadi, dalam keadaan apapun para pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar di lingkungan usaha mereka.
      3. Mempertahankan jati diri
Memperthahankan jati diri disini bukan berarti di dalam etika bisnis tidak perduli akan perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya sendiri yang dimiliki.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
     6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
Secara garis besar ke tujuh faktor tersebut lah yang paling berpengaruh terhadap penerapan etika di dalam dunia bisnis. Dan dalam penerapannya yang lebih sering banyak diterapkan oleh para pelaku dalam dunia bisnis untuk tetap mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis itu sendiri. 

Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam ras,pemikiran, pendidikan dan agama
Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan. Pertama, terciptanya budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan ketiga, terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).

2.      Manfaat Perusahaan Menerapkan Etika dalam Bisnis
Etika bisnis di butuhkan karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yangdilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
1.  Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik  intern perusahaanmaupun dengan eksternal.
2.      Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
3.      Akan dapat melindungi kebebasan ber niaga.
4.      Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidaketis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling. berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.

 Nama Kelompok 8

Godlif Saputro                        23210029
Muhammad Ali Rafsanjani      24210630
Novianto Pratama                  25210020
            Riko Hanjaya                        25210958
            Sicilia Indriyani                      29210429
Yandra Pratama                    28210590


reff
http://nielam-tugas.blogspot.com

http://irmarantyshandra.blogspot.com

http://pii.or.id/etika-bisnis

Minggu, 23 Juni 2013

BAGAIMANA AGAR BISA MENJADI PERCAYA DIRI



       Tips agar bisa pede - Percaya diri atau pede merupakan salah satu kunci terpenting untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dalam kehidupan kita. Tanpa rasa percaya diri yang baik kita akan kehilangan banyak hal berarti dan cendrung menjadi pribadi yang kurang mampu memaksimalkan potensi yang sebenarnya ada dalam diri kita. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, maka sudah seharusnya bagi kita untuk bisa menumbuhkan rasa percaya diri. Jangan membiarkan diri Anda terus dibelenggu oleh kekhawatiran, rasa malu yang berlebihan, selalu berpikir pesimis, dan tidak bisa membangkitkan rasa percayadalamdiriAnda.
      Bagaimana supaya bisa menjadi orang yang selalu percaya diri? Berikut beberapa tips untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

1.      Kenali diri Anda

      Untuk bisa menjadi orang yang senantiasa memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali siapa diri Anda. Lawan sifat Anda yang bisa menjadikan Anda minder,gerogi,dantakut.
2.      Membiasakan diri menjadi seseorang seperti yang Anda mau

      Anda ingin menjadi orang yang selalu bersikap pede, tapi Anda masih cukup kesulitan untuk melakukannya, yang harus Anda lakukan adalah membiasakan diri untuk menjadi orang lain seperti yang ada dalam bayangan Anda.Lama-kelamaan Anda akan terbiasa dan bisa menjadi orang yang selalu pede.

3.      Benahi sisi kekurangan Anda
       Caritahu apa sisi terlemah dalam diri Anda yang membuat Anda sering kali kehilangan rasa percaya diri.Benahi sisi kekurangan Anda secara perlahan ,dengan sendirinya nantinya Anda akan menjadi lebih baik ,dan rasa percaya diri juga akan tumbuh dalam diri Anda .

4.      Berusaha untuk selalu yakin dengan diri Anda

       Jika mereka bisa, maka Anda juga bisa. Jika Anda selalu berpikir tidak yakin, bagaimana mungkin Anda bisa mendapatkan apa yang Anda mau.Rasa percaya diri itu tidak pernah hilang dari diri Anda jika Anda tidak pernah meragukan diri Anda. Dan jika Anda sendiri ragu dengan diri Anda, apalagi orang lain?!

Comment
        I think the article is very nice and very importants, because it can help  us to have  confidence so we can face the world with more courage, there are four steps to make us confidence, first is identify yourself . I think it’s very important because it’s the basic step to make us confidence, without it we will not have more confidence. The second step is be yourself , yup that’s is some people do not have it. Because some people want  to look perfect , so they always hiding his true identity . the third is fix your weakness . some people do not want to do it because maybe it’s to hard , but I agree with the article we can start slowly not hurry. The last is very simple believe in yourself . Yeah that is the very very important to make our confidence , without it we will not  have full confidence

resource article :  http://www.exnim.com

Senin, 20 Mei 2013

Contoh Artikel + Grammar

                        How to Solve Eating Difficulty in Children?   


Eating difficulty is an issue that is so fundamental and often case to children. Sometimes, when a child is so difficult to chew food invited to make us frustrated. Since then, usually we will try a variety of ways like providing herbal appetite enhancers and hunting child's favorite foods every day. The matters the child eating disorder also intrigued our interest to make an article about tips to overcome the difficult child to eat. Here are the details.
Serve meals with small portions

Maybe the kid does not like the size of your portions that so reluctant to eat the food there. Many children are ilfeel after seeing a sizable portion. So, try to give a little so that they eat faster and do not get bored in spend food.

Get together with family

Do not let children eat alone and we need to create an atmosphere of togetherness when the child was time to eat. For example, you and your husband are on the table then eat foods together. With the atmosphere of togetherness, then the child's appetite will occur slowly.they eat

Provide healthy snacks

One of the things that concern by parents is the development of the child if he did not want to eat. Of course, when children are fussy eaters then its growth will be stunted and not as friends. One of the best ways to keep it is to try to give nutritional healthy snack. Give interesting snacks such as nuts, dried fruits, and nutritious bread.

Variety of food and a nice appearance

Perhaps, he needs a variety of foods that your appetite he has incurred. For example, you could give spinach on the first day, broccoli on the second day, and chicken-based dishes in the next day. Variety of foods is a very important thing to prevent children from boredom and the desire not to eat.

However, there is one more thing that could trigger a child's appetite, which is an interesting food dish. For example, you can cook carrots to form a star or a unique object. Children will be attracted by the shape and believed to increase appetite. Hopefully, some difficulty eating kids tips above can help you.

 Grammar
1)      Future Tense = we will try a variety of ways
2)      Present perfect tense= he has incurred
3)      Future continuous tense= its growth will be stunted
4)      Past continuos tense =  the child was time to eat
5)      Present continuous tense = The matters the child eating disorder
6)      Simple present tense = they eat faster

Jumat, 17 Mei 2013

Contoh soal TOEFL + grammar



1.      Simple Present Tense ( S + Infinitive / Infinitive(s/es) )
- Menyatakan perbuatan yang diakukan karena kebiasaan
Contoh
(A)They pump water from the aquifer.
(B) They purify the water in the aquifer.
(C) They store excess water from the aquifer.
(D) They trap water in the aquifer.
2.      Present Continous Tense ( S + to be (am, is, are) + Present Participle(ing+form) )
- Menyatakan perbuatan yang sedang berlangsung.
Contoh
. The clouds surrounding Jupiter are mostly composed of ….
(A) ammonia
(B) helium
(C) hydrogen
(D) methane
3.      Present Perfect Tense ( S + have/has + Past Participle )
- Menyatakan kegiatan yang dilakukan masa lampau dan masih ada hubungannya dengan masa sekarang, tetapi sudah tidak berlangsung
(A) The woman should have studied French in Paris.
(B) He didn’t study French in high school.
(C) Living in Paris helped improve the woman’s language skills.
(D) The woman  have had a good French teacher.

4.      Present Perfect Continous Tense ( S + have/has +been + Present Participle )
- Menyataka perbuatan yang dimulai pada saat lampau dan masih berlangsung hingga sekarang
A) That he’ll be performing in a concert.
(B) That he has been working with the director of a choir.
(C) That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he had been translating some Latin poems for a class.
5.      Past Tense ( S + Past Tense )
- Menyatakan perbuatan yang selesai pada waktu lampau ( waktunya jelas).
------ adopted the decimal system of coinage in 1867.
(A) Canada
(B) When Canada
(C) Canada, which
(D) There was Canada
6.      Past Continous Tense ( She + was/were + Present Participle )
- Menyatakan perbuatan yang sudah dimulai dan masih berlangsung ketika perbuatan lain menyusul pada waktu lampau.
The artist Romare Bcarden was ------ whose yellows, deep blues, and fuchsias contrasted
strongly with photographic gray in his bright collages.
(A) with a gift for color
(B) a gifted colorist
(C) a gift with colorful
(D) gifted with coloring
7.      Past Perfect Tense ( S + had + Past Participle )
- Menyatakan perbuatan yang telah selesai sebelum suatu perbuatan lain dilakukan pada masa lampau.
(A) He’s not qualified to proofread the woman’s report.
(B) He’ll be able to talk to the woman in a few minutes.
(C) He hadn’t noticed a lot of the woman’s mistakes.
(D) He thinks the woman should have asked him sooner.
8.      Past Perfect Continous ( S + had + been + Present Participle )
- Menunjukkan perbuatan yang berlangsung terus pada masa lampau
(A) That he’ll be performing in a concert.
(B) That he has been working with the director of a choir.
(C) That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he had been translating some Latin poems for a class.
9.      Future Tense ( S + will/shall + Infinitive )
- Menyatakan perbuatan yang akan dilakukan di waktu mendatang.
(A) She plans to miss soccer practice.
(B) She’ll arrive at the party after soccer practice.
(C) Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll go to soccer practice after the party.
10.  Future Continous Tense ( S + will/shall + be + Present Participle )
- Menunjukkan perbuatan yang akan sedang terjadiĆ  waktunya jelas.
(A) That he’ll be performing in a concert.
(B) That he had a conversation with the director of a choir.
(C) That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he’s been translating some Latin poems for a class.
11.  Future Perfect Tense ( S + will/shall + have + Past Participle )
- Menyatakan perbuatan yang sudah dimulai pada waktu lampau dan segera selesai pada waktu akan dating.
(A) She plans to miss soccer practice.
(B) She’ll has arrived at the party after soccer practice.
(C) Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll has been go to soccer practice after the party.
12.  Future Perfect Continous Tense ( S + will/shall + have + been + Present Participle )
- Seperti Future Perfect, tetapi perbuatan itu ada kemungkinan dilanjutkan pada waktu yang akan dating.
(A) She plans to miss soccer practice.
(B) She’ll has arrived at the party after soccer practice.
(C) Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll has been go to soccer practice after the party
13.  Past Future Tense ( S + would/should + Infinitive )
Menyatakan perbuatan yang akan dilakukan pada waktu lampau.
(A)The man should stop by the bookstore on the way to class.
(B) The man can return the books he doesn’t need.
(C) The man should have bought his books earlier.
(D) The man won’t need books on the first day of class.
14.  Past Future Continous Tense ( S + would/should + be + Present Pariciple )
- Menyatakan perbuatan yang akan sedang dilakukan pada waktu lampau.
(A) That he would be perform in a concert.
(B) That he had a conversation with the director of a choir.
(C) That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he’s been translating some Latin poems for a class
15.  Past Future Perfect Tense ( S + would/should + have + Past Participle )
- Menyatakan pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena syaratnya yang sudah pasti tidak dapat terpenuhi, namun hanya sebagai pengandaian syarat itu terpenuhi pada waktu lampau.
A) The woman should have studied French in Paris.
(B) He didn’t study French in high school.
(C) Living in Paris helped improve the woman’s language skills.
(D) The woman must have had a good French teacher.
16.  Past Future Perfect ( S + would/should + have + been + Present Participle )
- Seperti Future Perfect Tense, tetapi pada waktu lampau
(A) He’s not qualified to proofread the woman’s report.
(B) He should has been working to the woman in a few minutes.
(C) He hadn’t noticed a lot of the woman’s mistakes.
(D) He thinks the woman should have asked him sooner.

Sumber : articlecenter.org
              Complete TOEFL test

I hope u enjoy it ^^