DI INDIA
Dengan mengadopsi IFRS bagi
perusahaan-perusahaan di Negara India akan memberikan peluang- peluang yang
bermanfaat bagi India . Seperti pemerolehan modal yang mudah yang didapat dari
luar negara India sehingga akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di
Negara India. Dalam adopsi IFRS India terdapat tantangan yang dihadapi oleh
India . Oleh karena itu, setiap pihak yang berkepentingan seperti manajemen
yaitu Top dan Direksi, Auditor Perusahaan Independen dan Akuntan serta Regulator
dan Pembuat Hukum harus bekerja sama sebagai tim untuk memperlancar proses
adopsi IFRS. Manajemen puncak harus memastikan bahwa Laporan Keuangan disusun
sesuai dengan IFRS. Auditor dan Akuntan harus menyiapkan dan mengaudit
Laporan Keuangan sesuai dengan IFRS. Dan untuk Regulator dan Pembuat
Undang-Undang harus melaksanakan monitoring sistem yang efisien terhadap
kepatuhan peraturan IFRS. Pemerintah India dan Badan Akuntansi harus mengambil
langkah yang mungkin digunakan dalam kelancaran proses transisi. Dalam hal
ini, berarti regulasi diri adalah jawaban yang akan menjadikan prosedur adopsi
lancar dan lengkap. Kesadaran dan pelatihan yang tepat harus memberikan
kontribusi untuk proses tersebut. Hanya dengan penegakan prosedur
mekanisme tidak akan membantu tetapi diperlukan juga adanya seorang penasehat
yang membantu dalam proses implementasi IFRS. Dengan penempatan semua
system tersebut , adopsi IFRS di India akan menjadi sangat lancar dan akurat
DI
CHINA
Sebanyak
654 perusahaan di China diteliti oleh Hong (2008), di masa yang lalu masih
menggunakan Chinese GAAP kemudian bertransisi ke IFRS. Penelitian ini
menghitung nilai absolut dari discretionary accrual untuk mengukur earnings
management yang mencerminkan kualitas laporan keuangan. Di pasar China ,
laporan keuangan yang mengindikasikan “bad news” lebih informatif ketika
disajikan dalam IFRS yang principles based. Dari sini didapatkan
informasi bahwa penyajian laporan keuangan menggunakan IFRS membuat informasi
perusahaan menjadi lebih berguna. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wang
(2012) di negara yang sama, justru memberikan bukti yang lemah bahwa IFRS
memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas akuntansi. Memang dengan
mengimplementasikan IFRS, earnings management menjadi lebih rendah
daripada saat China mengimplementasikan Chinese GAAP, tetapi penelitian
ini belum memberikan bukti yang cukup untuk mencapai kesimpulan bahwa IFRS
memberikan dampak menurunnya earnings management.
Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis
industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki dan juga
pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus melakukan
perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga perubahan
tersebut hanya terkait dengan prosedur akuntansi. Perusahaan perbankan,
termasuk yang memiliki dampak perubahan cukup banyak. Perubahan tidak hanya
dilakukan pada tingkat perusahaan namun perlu juga ada perubahan peraturan Bank
Indonesia contohnya tentang penyisihan atas kredit yang disalurkan.
Perusahaan BUMN tidak dapat mengelak untuk menerapkan IFRS.
Sebagai perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan BUMN
dipersyaratkan oleh regulasi untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan
standar. Untuk dapat mengimplementasikan IFRS perusahaan harus menyiapkan
sumber daya manusia dan dana yang cukup untuk melakukan pemutakhiran sistem dan
SOP yang saat ini telah ada. Komitmen pimpinan perusahaan diperlukan untuk
mendukung proses implementasi IFRS tersebut. Besarnya komitmen pimpinan
terkadang dipengaruhi oleh kepedulian stakeholder pengguna laporan keuangan.
Kementerian BUMN sebagai stakeholder utama BUMN sangat mempengaruhi bagaimana
proses implementasi PSAK baru ini dalam perusahaan.
Perusahaan dalam industri sejenis dapat merumuskan dampak perubahan
standar ini secara bersama-sama sehingga lebih efisien, Standar yang bersifat principles
based dapat diturunkan dalam bentuk pedoman akuntansi untuk industri
spesifik yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan dalam industri tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar