Kamis, 21 November 2013
Jumat, 01 November 2013
RESUME ETIKA DALAM DUNIA BISNIS
Intinya etika ini sangat penting untuk kehidupan bersosialisasi, aplagi untuk hubungan bisnis etika sangat dibutuhkan untuk menghadapi para klien yang berbeda watak serta sifat. Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karyawannya. Selain itu, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan. Pemimpin perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri. Dalam operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata cara undang-undang. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan menjadi kebiasaan., Norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis
Kedua, menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.
Dalam upaya untuk menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial
3. Mempertahankan jati diri
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Kelompok 8
Nama kelompok :
· Godlif Saputro 23210029
· Muhammad Ali Rafsanjani 24210630
· Novianto Pratama 25210020
· Riko Hanjaya 25210958
· Sicilia Indriyani 29210429
· Yandra Pratama 28210590
Kedua, menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.
Dalam upaya untuk menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial
3. Mempertahankan jati diri
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Kelompok 8
Nama kelompok :
· Godlif Saputro 23210029
· Muhammad Ali Rafsanjani 24210630
· Novianto Pratama 25210020
· Riko Hanjaya 25210958
· Sicilia Indriyani 29210429
· Yandra Pratama 28210590
Jumat, 04 Oktober 2013
ETIKA DALAM DUNIA BISNIS
1. Pengertian Etika Bisnis
Etika diartikan sebagai
penyelidikan terhadap alam dan ranah moralitas dimana istilah moralitas
dimaksudkan untuk merujuk pada ‘penghakiman’ akan standar dan aturan tata laku
moral. Etika juga bisa disebut sebagai studi filosofi perilaku manusia dengan
penekanan pada penentuan apa yang dianggap salah dan benar.
Dari definisi itu kita bisa
mengembangkan sebuah konsep etika bisnis. Tentu sebagian kita akan setuju bila
standar etika yang tinggi membutuhkan individu yang punya prinsip moral yang
kokoh dalam melaksanakannya. Namun, beberapa aspek khusus harus dipertimbangkan
saat menerapkan prinsip etika ke dalam bisnis.
Pertama, untuk bisa bertahan,
sebuah bisnis harus mendapatkan keuntungan. Jika keuntungan dicapai melalui
perbuatan yang kurang terpuji, keberlangsungan perusahaan bisa terancam. Banyak
perusahaan terkenal telah mencoreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan
kebohongan. Kedua, sebuah bisnis harus dapat menciptakan keseimbangan
antara ambisi untuk mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat
sekitarnya. Memelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi
atau bahkan ‘barter’. Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para
pelaku bisnis dalam menjalankan good business dan tidak melakukan ‘monkey
business’ atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis
mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas dimasuki
oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal
ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor,
licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis dan oleh
karenanya membawa serta tanggung jawab etis bagi pelakunya.
Berbisnis dengan etika adalah
menerapkan aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika bisnis
menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan
aturan-aturan. Jika aturan secara umum mengenai etika mengatakan bahwa berlaku
tidak jujur adalah tidak bermoral dan beretika, maka setiap insan bisnis yang
tidak berlaku jujur dengan pegawainya, pelanggan, kreditur, pemegang usaha
maupun pesaing dan masyarakat, maka ia dikatakan tidak etis dan tidak bermoral.
Intinya adalah bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk dapat
menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi. Dengan kata lain,
etika bisnis ada untuk mengontrol bisnis agar tidak tamak.
Pelanggaran etika dapat terjadi
di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih
banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini
bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara.
Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Etika bisnis paling gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin
perusahaan memulai langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi
karyawannya.
Selain itu, etika bisnis harus dilaksanakan secara transparan. Pemimpin
perusahaan seyogyanya bisa memisahkan perusahaan dengan milik sendiri.
Dalam
operasinya, perusahaan mengikuti aturan berdagang yang diatur oleh tata
cara
undang-undang. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan
sanksi.
Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, maka lama kelamaan akan
menjadi kebiasaan., Norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh
karena itu bila ada
yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada
yang
bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis. Pertama,
etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata
lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis
untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.
Kedua, menyadarkan masyarakat,
khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum
semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh
dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis
berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Ketiga, etika bisnis juga
berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu
praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih
tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis
bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan
sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga
baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.
Perkembangan
dalam etika bisnis
Berikut
perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu
Pada
awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara
dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.
Masa
Peralihan: tahun 1960-an
Ditandai pemberontakan terhadap
kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota
Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi
perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan
mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang
paling sering dibahas adalah corporate social responsibility
Etika Bisnis Lahir di AS: tahun
1970-an
Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam
memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap
sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia
bisnis di AS.
Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun
1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai
ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum
pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut
European Business Ethics Network (EBEN).
Etika Bisnis menjadi Fenomena
Global: tahun 1990-an
Tidak terbatas lagi pada dunia
Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan
International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28
Juli 1996 di Tokyo.
Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
Dalam upaya untuk menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu :
1. Pengendalian diri
Pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri
mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan
dalam bentuk apapun..
2. Pengembangan tanggung jawab sosial.
Pelaku
bisnis ini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan
hanya dalam bentuk "uang" saja, dengan jalan memberikan sumbangan,
melainkan melalu cara yang lebih kompleks lagi. Jadi, dalam keadaan
apapun para pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan
sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar di lingkungan usaha
mereka.
3. Mempertahankan jati diri
Memperthahankan
jati diri disini bukan berarti di dalam etika bisnis tidak perduli akan
perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi
itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang
lemah dan tidak kehilangan budaya sendiri yang dimiliki.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan
dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,
tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya,
harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan
menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar
mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk
itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang
seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
Dunia
bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang,
tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang.
Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi"
lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa
mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat
sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika
pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin
tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi
dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai
kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
Artinya,
kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit
(sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan
menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong"
dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan
“kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
Secara garis besar ke tujuh faktor tersebut lah yang paling berpengaruh terhadap penerapan etika di dalam dunia bisnis.
Dan dalam penerapannya yang lebih sering banyak diterapkan oleh para
pelaku dalam dunia bisnis untuk tetap mempertahankan eksistensinya dalam
dunia bisnis itu sendiri.
Membumikan Etika Bisnis di Perusahaan
Etika pada dasarnya adalah
standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka
konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja
dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara
perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan
perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya
dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara
perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar
karyawan.
Perilaku etis yang telah
berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara
perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan
keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan
pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan
perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen
mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara
formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah
iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of
conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer dalam interaksi
intensif beragam ras,pemikiran, pendidikan dan agama
Terdapat tiga faktor utama yang
memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan. Pertama, terciptanya
budaya perusahaan secara baik. Kedua, terbangunnya suatu kondisi organisasi
berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Dan ketiga, terbentuknya
manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).
2. Manfaat Perusahaan Menerapkan Etika dalam
Bisnis
Etika bisnis di butuhkan karena
untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,diperlukan
suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis ,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang andal serta etika perusahaan yangdilaksanakan secara konsisten
dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada
dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan untuk
jangka menengah maupun jangka panjang karena :
1. Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya
kemungkinan terjadinya friksi baik
intern perusahaanmaupun dengan eksternal.
2.
Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
3.
Akan dapat melindungi kebebasan ber niaga.
4.
Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan yang tidak etis, bagi
perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan
sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar,
larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan.Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada
umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidaketis misalnya
diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang
berkualitas adalah aset yang paling. berharga bagi perusahaan oleh karena itu
semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
Nama Kelompok 8
Godlif Saputro 23210029
Muhammad Ali Rafsanjani 24210630
Novianto Pratama 25210020
Riko Hanjaya 25210958Sicilia Indriyani 29210429
Yandra Pratama 28210590
reff
http://nielam-tugas.blogspot.com
http://irmarantyshandra.blogspot.com
http://pii.or.id/etika-bisnis
Minggu, 23 Juni 2013
BAGAIMANA AGAR BISA MENJADI PERCAYA DIRI
Tips agar bisa pede - Percaya diri atau pede
merupakan salah satu kunci terpenting untuk mendapatkan sesuatu yang berharga
dalam kehidupan kita. Tanpa rasa percaya diri yang baik kita akan kehilangan
banyak hal berarti dan cendrung menjadi pribadi yang kurang mampu memaksimalkan
potensi yang sebenarnya ada dalam diri kita. Untuk menjadi pribadi yang lebih
baik, maka sudah seharusnya bagi kita untuk bisa menumbuhkan rasa percaya diri.
Jangan membiarkan diri Anda terus dibelenggu oleh kekhawatiran, rasa malu yang
berlebihan, selalu berpikir pesimis, dan tidak bisa membangkitkan rasa
percayadalamdiriAnda.
Bagaimana supaya bisa menjadi orang yang
selalu percaya diri? Berikut beberapa tips untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
1.
Kenali
diri Anda
Untuk
bisa menjadi orang yang senantiasa memiliki tingkat kepercayaan diri yang baik,
hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengenali siapa diri Anda. Lawan
sifat Anda yang bisa menjadikan Anda minder,gerogi,dantakut.
2.
Membiasakan
diri menjadi seseorang seperti yang Anda mau
Anda ingin menjadi orang yang selalu bersikap
pede, tapi Anda masih cukup kesulitan untuk melakukannya, yang harus Anda
lakukan adalah membiasakan diri untuk menjadi orang lain seperti yang ada dalam
bayangan Anda.Lama-kelamaan Anda akan terbiasa dan bisa menjadi orang yang selalu
pede.
3.
Benahi
sisi kekurangan Anda
Caritahu apa sisi terlemah dalam diri Anda yang
membuat Anda sering kali kehilangan rasa percaya diri.Benahi sisi kekurangan Anda
secara perlahan ,dengan sendirinya nantinya Anda akan menjadi lebih baik ,dan rasa
percaya diri juga akan tumbuh dalam diri Anda .
4.
Berusaha
untuk selalu yakin dengan diri Anda
Jika mereka bisa, maka Anda juga bisa.
Jika Anda selalu berpikir tidak yakin, bagaimana mungkin Anda bisa mendapatkan apa
yang Anda mau.Rasa percaya diri itu tidak pernah hilang dari diri Anda jika
Anda tidak pernah meragukan diri Anda. Dan jika Anda sendiri ragu dengan diri
Anda, apalagi orang lain?!
Comment
I think the article is very nice and
very importants, because it can help us to
have confidence so we can face the world
with more courage, there are four steps to make us confidence, first is identify
yourself . I think it’s very important because it’s the basic step to make us
confidence, without it we will not have more confidence. The second step is be
yourself , yup that’s is some people do not have it. Because some people want to look perfect , so they always hiding his
true identity . the third is fix your weakness . some people do not want to do
it because maybe it’s to hard , but I agree with the article we can start
slowly not hurry. The last is very simple believe in yourself . Yeah that is
the very very important to make our confidence , without it we will not have full confidence
resource article : http://www.exnim.com
Senin, 20 Mei 2013
Contoh Artikel + Grammar
How to Solve Eating Difficulty in Children?
Eating difficulty is an issue that is so fundamental and often case to children. Sometimes, when a child is so difficult to chew food invited to make us frustrated. Since then, usually we will try a variety of ways like providing herbal appetite enhancers and hunting child's favorite foods every day. The matters the child eating disorder also intrigued our interest to make an article about tips to overcome the difficult child to eat. Here are the details.
Serve
meals with small portions
Maybe
the kid does not like the size of your portions that so reluctant to eat the
food there. Many children are ilfeel after seeing a sizable portion. So, try to
give a little so that they eat faster and do not get bored in spend food.
Get
together with family
Do
not let children eat alone and we need to create an atmosphere of togetherness
when the child was time to eat. For example, you and your husband are on the
table then eat foods together. With the atmosphere of togetherness, then the
child's appetite will occur slowly.they eat
Provide
healthy snacks
One
of the things that concern by parents is the development of the child if he did
not want to eat. Of course, when children are fussy eaters then its growth will
be stunted and not as friends. One of the best ways to keep it is to try to
give nutritional healthy snack. Give interesting snacks such as nuts, dried
fruits, and nutritious bread.
Variety
of food and a nice appearance
Perhaps,
he needs a variety of foods that your appetite he has incurred. For example,
you could give spinach on the first day, broccoli on the second day, and
chicken-based dishes in the next day. Variety of foods is a very important
thing to prevent children from boredom and the desire not to eat.
However,
there is one more thing that could trigger a child's appetite, which is an
interesting food dish. For example, you can cook carrots to form a star or a
unique object. Children will be attracted by the shape and believed to increase
appetite. Hopefully, some difficulty eating kids tips above can help you.
Grammar
1)
Future Tense
= we will try a variety of ways
2)
Present
perfect tense= he has incurred
3)
Future continuous tense= its growth will be stunted
4)
Past continuos tense = the child was time to eat
5)
Present
continuous tense = The matters the child eating disorder
6) Simple present tense
= they eat
faster
Jumat, 17 Mei 2013
Contoh soal TOEFL + grammar
1.
Simple
Present Tense ( S + Infinitive / Infinitive(s/es) )
- Menyatakan perbuatan yang
diakukan karena kebiasaan
Contoh
(A)They
pump water from the aquifer.
(B) They purify the water in the aquifer.
(C) They
store excess water from the aquifer.
(D) They trap water in the aquifer.
2. Present Continous Tense ( S + to be
(am, is, are) + Present Participle(ing+form) )
- Menyatakan perbuatan yang
sedang berlangsung.
Contoh
.
The clouds surrounding Jupiter are
mostly composed of ….
(A)
ammonia
(B)
helium
(C)
hydrogen
(D)
methane
3.
Present
Perfect Tense ( S + have/has + Past Participle )
- Menyatakan kegiatan yang
dilakukan masa lampau dan masih ada hubungannya dengan masa sekarang, tetapi
sudah tidak berlangsung
(A)
The woman should have studied French in Paris.
(B)
He didn’t study French in high school.
(C)
Living in Paris helped improve the woman’s language skills.
(D) The woman have had a good French teacher.
4.
Present
Perfect Continous Tense ( S + have/has +been + Present Participle )
- Menyataka perbuatan yang dimulai
pada saat lampau dan masih berlangsung hingga sekarang
A)
That he’ll be performing in a concert.
(B) That he has been working with
the director of a choir.
(C)
That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D)
That he had been translating some Latin poems for a class.
5.
Past Tense (
S + Past Tense )
- Menyatakan perbuatan yang
selesai pada waktu lampau ( waktunya jelas).
------ adopted
the decimal system of coinage in 1867.
(A)
Canada
(B)
When Canada
(C)
Canada, which
(D)
There was Canada
6.
Past
Continous Tense ( She + was/were + Present Participle )
- Menyatakan perbuatan yang
sudah dimulai dan masih berlangsung ketika perbuatan lain menyusul pada waktu
lampau.
The artist Romare Bcarden was
------ whose yellows, deep blues, and fuchsias contrasted
strongly
with photographic gray in his bright collages.
(A)
with a gift for color
(B)
a gifted colorist
(C)
a gift with colorful
(D)
gifted with coloring
7.
Past Perfect
Tense ( S + had + Past Participle )
- Menyatakan perbuatan yang
telah selesai sebelum suatu perbuatan lain dilakukan pada masa lampau.
(A) He’s not qualified to
proofread the woman’s report.
(B) He’ll be able to talk to the
woman in a few minutes.
(C) He hadn’t noticed a lot of the woman’s mistakes.
(D) He thinks the woman should
have asked him sooner.
8.
Past Perfect
Continous ( S + had + been + Present Participle )
-
Menunjukkan perbuatan yang berlangsung terus pada masa lampau
(A)
That he’ll be performing in a concert.
(B)
That he has been working with the director of a choir.
(C)
That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he had been translating
some Latin poems for a class.
9.
Future Tense
( S + will/shall + Infinitive )
- Menyatakan perbuatan yang akan
dilakukan di waktu mendatang.
(A)
She plans to miss soccer practice.
(B)
She’ll arrive at the party after soccer practice.
(C)
Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll go to soccer practice
after the party.
10.
Future
Continous Tense ( S + will/shall + be + Present Participle )
- Menunjukkan perbuatan yang
akan sedang terjadiĆ waktunya jelas.
(A) That he’ll be performing in a concert.
(B)
That he had a conversation with the director of a choir.
(C)
That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D)
That he’s been translating some Latin poems for a class.
11. Future
Perfect Tense ( S + will/shall + have + Past Participle )
- Menyatakan perbuatan yang
sudah dimulai pada waktu lampau dan segera selesai pada waktu akan dating.
(A)
She plans to miss soccer practice.
(B) She’ll has arrived at the party
after soccer practice.
(C)
Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll has been go to soccer
practice after the party.
12.
Future
Perfect Continous Tense ( S + will/shall + have + been + Present Participle )
-
Seperti Future Perfect, tetapi perbuatan itu ada kemungkinan dilanjutkan pada
waktu yang akan dating.
(A)
She plans to miss soccer practice.
(B)
She’ll has arrived at the party after soccer practice.
(C)
Soccer practice will end later than usual.
(D) She’ll has been go to soccer
practice after the party
13.
Past Future
Tense ( S + would/should + Infinitive )
Menyatakan perbuatan yang akan
dilakukan pada waktu lampau.
(A)The man should stop by the
bookstore on the way to class.
(B)
The man can return the books he doesn’t need.
(C)
The man should have bought his books earlier.
(D)
The man won’t need books on the first day of class.
14.
Past Future
Continous Tense ( S + would/should + be + Present Pariciple )
- Menyatakan perbuatan yang akan
sedang dilakukan pada waktu lampau.
(A) That he would be perform in a
concert.
(B)
That he had a conversation with the director of a choir.
(C)
That he heard a new musical composition by Barbara Johnson.
(D) That he’s been translating
some Latin poems for a class
15.
Past Future
Perfect Tense ( S + would/should + have + Past Participle )
- Menyatakan pengandaian yang
tidak mungkin terjadi karena syaratnya yang sudah pasti tidak dapat terpenuhi,
namun hanya sebagai pengandaian syarat itu terpenuhi pada waktu lampau.
A) The woman should have studied French
in Paris.
(B)
He didn’t study French in high school.
(C)
Living in Paris helped improve the woman’s language skills.
(D) The woman must have had a
good French teacher.
16.
Past Future
Perfect ( S + would/should + have + been + Present Participle )
- Seperti Future Perfect Tense,
tetapi pada waktu lampau
(A)
He’s not qualified to proofread the woman’s report.
(B) He should has been working to
the woman in a few minutes.
(C)
He hadn’t noticed a lot of the woman’s mistakes.
(D)
He thinks the woman should have asked him sooner.
Sumber
: articlecenter.org
Complete TOEFL test
I
hope u enjoy it ^^
Langganan:
Postingan (Atom)